Pagi ini ada lagu alm. Chrisye yang berjudul "Ketika Tangan dan Kaki Bicara" membuatku teringat pada Nenek. Sosok lembut namun sangat keras hati bila menginginkan sesuatu. Sampai saat ini,aku masih mengingat semua detail detik yang mengantarkanku pada jarak yang sangat dekat dengannya. Kesabaran kami sekeluarga benar-benar sangat ditantang namun hanya kesabaranku yang selalu meyunggingkan senyum saat aku mengingat beliau.
Dalam perhitungan Masehi, beberapa hari lagi kami sudah genap berpisah setahun. Apa kabar Nenek disana? Seiring waktu yang berlalu dan menjauhkan kami dari saat perpisahan bersama beliau,aku percaya keluargaku sudah merelakan kepergian beliau dengan lapang. Tapi entahlah,dalam ujian ini aku merasa yang paling "juara" dalam memenangkan perasaan. Untuk pertama kalinya hidup mengajarkan dan mengganjar aku sebuah pengalaman yang luar biasa. Meski aku akui, setelahnya, hidup kembali keras padaku, nasib seolah-olah menyudutkanku pada pilihan yang tak ada opsi apa pun. Kesabaranku kembali diuji tapi kali ini tidak seperti ujian pertama. Kesulitan lebih menyulitkan keadaan yang kembali berkabut lebih tebal di depan sana. Masalah yang menurutku bisa saja diselesaikan dengan cepat juga bisa sebaliknya,lama dan tak tau sampai kapan.
Pilihanku tak ada yang meringankan bebanku. Baik hitam atau putih menghasilkan abu-abu yang buram. Sekarang tak ada lagi pegangan hidup yang kokoh. Aku terkatung-katung dipermainkan nasibku sendiri. Dan masa-masa sulit ini seolah-olah mengembalikan Nenek dalam sela isak tangisku di malam yang penuh perjuangan untuk bisa terlelap nyenyak. Di sela-sela mimpi-mimpiku, Beliau seolah erat menggenggam tanganku,menyabarkanku lagi,menguatkanku lagi. Tapi sayangnya, Beliau tidak pernah membisikkan apa-apa tentang hitam dan putihku.
Hanya saja,pelan-pelan kurasakan Tuhan menguatkanku dari dalam hati.
Hanya saja,terkadang aku terlalu sibuk "berkuat-kuat" untuk menguatkan hati.
...... Sehingga terkadang lupa berterima kasih pada-Nya ......
Atau sekali waktu, aku merasa malu dan dengan sadar mengingkari nikmat yang diberikan-Nya
...... Sehingga terkadang lupa (kembali lupa dengan sengaja) berterima kasih pada-Nya ......
Tapi tetap saja,pelan-pelan kurasakan Tuhan (kembali) menguatkanku dari dalam hati.
Aahh.. Betapa aku adalah hamba-Mu yang sangat kerdil diantara makhluk-makhluk kerdil-Mu, Tuhan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar