Selasa, 14 Februari 2012

Orang Tua yang Bijak

"Kita sesungguhnya memiliki kebebasan memilih reaksi 
terhadap segala sesuatu yang terjadi atas diri kita. 
Kitalah penanggung jawab utama atas sikap yang kita ambil, bukan lingkungan"

Begitu kalimat dibuku yang sedang saya baca. Mungkin terdengar begitu mudahnya untuk dilakukan dan seharusnya memang tidak sulit untuk dilakukan. Namun kesimpulan teori berbanding terbalik dengan apa yang terjadi. Faktanya segala sesuatu yang terjadi atas diri kita didominasi oleh lingkungan dan entah itu berlangsung secara terpaksa atau mengalir saja secara alami.

Lingkungan yang pasti akan berperan paling dominasi adalah lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Seumpama Buah yang tak pernah jauh dari pohonnya, kita pun merupakan refleksi dari keluarga. Karakter diri kita pribadi pun sebenarnya terbentuk dari lingkungan keluarga, entah itu positif ataukah negatif memang bergantung penuh pada diri kita pribadi masing-masing sebenarnya.

Lalu bagaimana kalau lingkungan yang membuat kita tidak bsa bertanggung jawab untuk menentukan sikap?

Ah.. Ini terlalu sulit, Teman!!! Merugikan dirimu sendiri malah tapi malangnya kita tak bisa berbuat apa-apa. Pengabdian kepada orang tua melebihi segala logika dari teori diatas.

Anak-anakmu

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu
Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki pikiran mereka sendiri
Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi
Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu
Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan
Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh
Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.

Lalu bagaimana dengan tulisan Kahlil Gibran diatas tersebut? Sebenarnya orang tua dan anak bisa berjalan berdampingan asal menepikan ego kedua pihak. Tetapi akan lain bunyinya jika masih ego (meski hanya sedikit) yang mengaliri hawa nafsu seseorang. Tidak akan mungkin bisa berjalan harmonis seperti yang diharapkan.

Menjalankan peran sebagai orang tua itu jauh lebih sulit. Saya, anda dan semua yang berpredikat sebagai anak
mungkin tidak pernah mengerti arti kecemasan mereka. Tapi bukan berarti kendali berada penuh ditangan orang tua karena orang tua mutlak hanyalah seorang manusia biasa tempat bergaungnya salah dan dosa. Dan tanpa disadari, khawatir yang berlebihan yang sering diinterpretasikan sebagai bentuk aliran kasih sayang mereka pada kita justru membelenggu kita dalam menentukan pilihan hidup kita sendiri.

Lalu bagaimana sebaiknya?

Bagi anda yang merupakan orang tua yang pastinya menyayangi anak-anak anda. Sayangilah mereka sebagaimana mestinya. Khawatirlah dan cemaskanlah buah hati anda sesuai dengan porsinya. Apabila anak anda jatuh untuk kali pertamanya, sudah sewajarnya anda berlari mengejarnya, memeluknya seraya berata "Tidak apa-apa, Nak. Kita coba lagi nanti" bukan malah diam ditempat anda berdiri lalu memarahinya. Dan bila sudah lancar berjalan, biarkan saja dia pergi kemana dia mau. Anda harus memastikan setiap sudut rumah aman untuk dia lalui. Jika dia menuju tempat yang sekiranya berbahaya, beri peringatan dan tunjukkan jalan yang mana yang boleh dia lalui dan yang mana yang berbahaya. Jika dia memutuskan untuk melewati jalan yang berbahaya, dampingi saja dia. Semestinya jangan dilarang. Biarkan mereka tumbuh seperti bagaimana mestinya. Dan untuk Anda sebagai anak, patuh lah pada mereka, hormati dan sayangilah kedua orang tua anda. Sebagai orang tua yang bijak, mereka pantas untuk diperlakukan demikian karena tidak semua orang tua yang mampu menjadi orang tua yang bijak bagi anak - anak merka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar