Antara Game dan Pembuktian

Malam ini entah yang ke berapa kalinya si Doi menasehatiku untuk tidak menjadi gamer (game addicted a.k.a hari - hari hanya bermain game di waktu luang). Tidak ada lagi nada - nada tinggi dalam suaranya yang berat namun aku masih saja tetap terperangah ketika sadar air mata sudah meleleh. Entah kapan...

Sejurus kemudian, aku mencoba mengingat lagi kata - katanya... "Dalam hidup ini ada banyak fase yang kita lalui dan beberapa diantaranya sudah Kamu lewati. Ada masa ketika hari - harimu hanya diisi dengan canda tawa dan bermain. Masa yang baru saja kamu lalui adalah masa yang disebut dengan masa tumbuh kembang, yaitu belajar di bangku pendidikan. Sekaranng ini adalah masa produktivitas, kamu mengisi hari - harimu dengan bekerja. Aku tak melarangmu untuk bermain dan aku terima semua alasan mengapa kamu mengistimewakan game online mu itu. Tapi jika dengan hanya itu saja Kamu menghabiskan hari - harimu, mau sampai kapan? Sedangkan fase itu sudah lewat? Kapan Kamu akan bersiap untuk masa depan? Belajarlah untuk memiliki banyak pilihan adalah salah satu cara agar Kamu bisa terus bertumbuh. Apa yang Kamu dapatkan dari game?"

dan bla..bla..bla...

"Jika kamu mengerti dengan apa yang aku katakan ini dan mengikutinya, Kamu pasti benar - benar menyayangiku.." *Deg *Pembuktian cintanya hanya untuk kebaikanku? Perkembanganku? *Terpaku